Selasa, 08 Agustus 2017

Hutang Uang Dibawa Mati dalam Islam

Hutang adalah sesuatu yang tidak disukai oleh banyak orang. Apa yang harus disukai dengan meminjam dari orang lantaran diri sendiri tidak mampu melakukannya? Namun pada kenyataannya, hutang merupakan hal yang tak terhindarkan dalam kehidupan, dan dalam beberapa kasus, bahkan hingga sudah tiba saatnya seseorang meninggalkan dunia ini. Bagi orang-orang, beberapa hutang adalah hutang dibawa mati.

Bagaimana dengan hutang semacam itu dalam ajaran Islam sendiri? Di dalam Islam, hutang tidaklah dilarang. Tetapi bagaimana pun juga, hutang adalah sesuatu yang harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Gunakan dengan bijak, dan Anda akan masuk ke dalam surga. Namun salah melangkah, dan Anda akan menemukan jiwa Anda berada di dalam siksaan api neraka. Ini berlaku untuk semua penganut Islam, tanpa terkecuali.
hutang dibawa mati

Jadi, apa yang diajarkan Islam tentang hutang yang dibawa sampai mati tersebut? Menurut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, seorang Muslim sebaiknya menghindari hutang sebisa mungkin. Kalau masih mampu dan tidak dalam keadaan yang sangat terdesak, gunakan uang Anda secara tunai. Nabi mengatakan bahwa hutang bisa menimbulkan pengaruh buruk dan mendatangkan bencana, baik di dunia ataupun di alam akhirat. Beberapa yang dikemukakan adalah:
  1. Hutang adalah penyebab kesedihan saat malam hari, dan kehinaan di saat siang hari.
  2. Hutang adalah sesuatu yang bisa membahayakan akhlak, karena bisa menimbulkan perilaku
  3. buruk seperti ingkar janji ataupun berdusta.
  4. Rasulullah bahkan menolak untuk mensholatkan jenazah yang masih memiliki hutang dan tidak ada yang melunasi hutangnya.
  5. Tanggungan hutang yang dibawa sampai seseorang meninggal tidak akan diampuni. Rasulullah sendiri bersabda bahwa semua dosa akan diampuni, kecuali hutang.
Tentang hutang yang sampai dibawa ke akhirat ini sendiri, ada banyak pula penjelasan dan uraian tentangnya. Berikut adalah beberapa hadits yang harus Anda perhatikan:
  • Dari Tsauban, Rasulullah mengatakan bahwa ketika roh terpisah dari jasad, dan dia bebas dari tiga buah hal, yaitu kesombongan, khianat (ghulul), dan hutang, roh tersebut akan masuk surga.
  • Dari Ibnu Umar, Rasulullah menyatakan bahwa siapa yang mati dalam masih keadaan berhutang, akan dilunasi dari pahala kebaikannya.
  • Dari Abu Hurairah Rasulullah pun bersabda bahwa jiwa seorang mukmin akan masih bergantung pada hutang sampai orang tersebut melunasinya.
  • Dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah mengatakan bahwa orang yang mati syahid sekalipun tak bisa lepas dari dosa hutang.
Jadi, sudah cukup jelas bagi Anda tentang hutang dibawa mati, bukan? Hutang memang merupakan dosa yang sangat berat, yang bahkan tak bisa terampuni ketika Anda sudah berada di akhirat sekalipun. Karena itu, selama Anda berada di dunia, sebisa mungkin hindari berhutang. Namun jika terpaksa, maka pastikan bahwa Anda melunasi hutang tersebut, bahkan kalau perlu, lakukan persiapan sampai ketika Anda sudah tiada.