Jumat, 12 Januari 2018

Pinjam Jaminan Sertifikat Rumah? Coba Saja Lewat BPR!

Pinjaman uang tanpa agunan atau KTA memang menjadi produk keuangan utama yang banyak diincar oleh masyarakat, karena tak bisa dipungkiri sebenarnya calon konsumen sendiri memang memikirkan secara baik-baik produk mana yang menguntungkan untuk mereka, diantaranya mampu berikan uang namun tanpa syarat-syarat khusus seperti harus menyertakan barang berharga atau surat-surat berharga. Hanya saja meskipun menguntungkan memang tak semua orang bisa mendapatkannya, harus diketahui kebanyakan bahkan lebih senang mengajukan pinjam jaminan sertifikat rumah.

Dengan berbagai alasan mulai dari syarat yang diberikan tak lengkap atau yang lainnya, banyak diantara masyarakat yang kemudian memilih pinjaman berbasis agunan atau jaminan. Yaitu nantinya Anda harus paling tidak menyertakan surat-surat berharga atau barang berharga yang digunakan sebagai penjamin agar uang yang diinginkan bisa segera cair. Dengan sertifikat rumah pastinya ada banyak nilai pinjaman yang bisa Anda ajukan. Apalagi bangunan memang memiliki harga pasaran yang sangat tinggi dibandingkan produk investasi yang lainnya.

Hanya saja bukan tanpa konsekuensi, berani pinjam jaminan sertifikat rumah, jika seandainya pembayaran kredit tak berjalan lancar atau macet, Anda harus siap-siap kehilangan rumah atau tempat tinggal tersebut. Karena sertifikat sudah ada di tangan bank akan sangat mudah menendang penghuni yang tak segera melakukan pembayaran. Apalagi secara sah menurut hukum ia sudah dijadikan sebagai jaminan. Selain bank sendiri lembaga lain yang mungkin juga memberikan pinjaman beragunan ini adalah BPR. Untuk lebih amannya bagi Anda jika ingin gadai atau ajukan kredit beragunan sertifikat rumah tersebut, maka berikut ini tips-tips yang harus diperhatikan.

Tips-tips yang Harus Diperhatikan Jika Pinjam Jaminan Sertifikat Rumah


melakukan pinjam jaminan sertifikat rumah
  1. Pilih yang memberikan bunga paling rendah, banding-bandingkan terlebih dahulu tentunya wajib dilakukan oleh calon nasabah, mengingat Anda sendiri tau bahwa sebenarnya lembaga atau instansi keuangan memang dapatkan sumber keuntungan dari suku bunga yang diterapkan. Semakin besar nilainya maka semakin untung untuk mereka, namun berbeda dengan nasabah yang harus membayarnya. Jadi pastikan untuk banding-bandingkan antara satu lembaga dengan yang lainnya, temukan bunga paling rendah.
  2. Pilih yang syaratnya mudah, dari sekian banyak BPR apakah semuanya menerapkan syarat yang sama? Tentunya tidak, kembali lagi pada sistem atau kinerja dari masing-masing lembaga, ada yang bekerjanya benar-benar mendetail namun juga ada yang sekedar memenuhi standard. Hal ini bisa dilihat dari syarat atau ketentuan umum yang diberlakukan. Perhatikan apakah semuanya sudah sesuai dengan kondisi keuangan Anda atau tidak.
  3. Lihat review dan rekomendasi dari orang lain, khususnya adalah nasabah yang sudah pernah menggunakan produk dari sana. Biasanya mereka yang puas akan dengan senang hati merekomendasikan lembaga atau instansi keuangan tersebut pada Anda. Namun jika kurang puas tentu semua kecacatan lembaga akan diberitahukan. Ini bagus sebagai masukan bagi Anda agar tak salah dalam memilih.
  4. Bandingkan antara produk BPR yang satu dengan yang lainnya, dari semua aspek bukan hanya suku bunga saja, karena suku bunga bukan sebuah tolak ukur reputasi instansi, bisa jadi memang rendah namun nantinya masih ada biaya-biaya lain yang harus dipenuhi.

Entah itu pilih BPR sebagai tempat pinjam jaminan sertifikat rumah atau yang lainnya, sebenarnya dengan menjadikan hak atau surat kepemilikan rumah sebagai jaminan banyak lembaga yang secara terbuka mau memberikan kredit kepada Anda, mulai dari bank, pegadaian hingga lembaga pinjaman uang Indonesia yang ditawarkan secara online juga bisa hanya saja lebih selektif cari yang aman.